weLc0mE

hhay...
welcome to my blog guys.....

Rabu, 18 September 2013

Inisiasi 1 Manajemen

EKMA 4116  I MANAJEMEN
                    >>> INISIASI 1

                                                                                    Kegiatan Belajar 1

KONSEP DASAR DAN SEJARAH MANAJEMEN

A.    KONSEP DASAR

  DEFINISI MANAJEMEN MENURUT  PARA AHLI

-          Manajemen dapat dipahami melalui  2 (dua) hal , yaitu Teori dan Praktik
-          Aspek Teori, menekankan pada pandangan tentang aspek tertentu dari organisasi, antara lain; efektifitas, pencapaian tujuan, pengambilan keputusan, efisiensi, keseimbangan, interaksi antara oganisasi dan lingkungan sekitarnya, dan sebagainya.
-          Aspek Praktik, menekankan pada praktik manajemen yang memandang organisasi sebagai sebuah sistem terbuka. Manajemen, dimaknai sebagai suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan kerja sehingga dapat dirampungkan secara efisisen dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbins dan Coulter, 2005)

Dalam bahasa yang sehari-hari yang kita kenal, kerap kali istilah manajemen  kita pahami sebagai suatu cara, atau metode yang berhubungan dengan kegiatan;  mengelola, mengatur, mengorganisir dan sebagainya. Manajemen waktu, berhubungan dengan bagaimana kita mengelola waktu yang dimiliki untuk pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, manajemen keuangan, memfokuskan  tentang cara atau metode yang kita gunakan dalam mengelola keuangan, baik alokasi terhadap biaya yang muncul maupun pendapatan yang diperoleh, bahkan sampai dengan istilah Manajemen Qolbu yang acap kali kita dengar melalui media televisi yang disampaikan oleh seorang Da’i kondang yaitu AA’ Gym, beliau mengartikan manajemen Qolbu sebagai upaya mengelola hati agar senantiasa dalam kebahagian melalui pendekatan religius...dan masih banyak lagi ragam pola manajemen yang kita kenal atau kita dengar dalam keseharian kita....Hmmm.... J . Secara sederhana manajemen berorientasi pada dua hal, yaitu mengawasi orang bekerja dan mengurus uang. Sehingga manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan mengawasi/mengatur orang bekerja dan mengurus/mengatur administrasi keuangan dengan baik. Manajemen yang baik baru dapat dicapai jika diterapkan dengan tegas dan disiplin, agar usaha yang dilalukan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.










    Manajemen menurut Williams (2001):
Mengendalikan : adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil tindakan koreksi bilaman kemajuan tidak tercapai

Mengorganisasikan: adalah menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, dan siapa bekerja untuk siapa, dalam perusahaan.
.

Memimpin: adalah memberi inspirasi dan motivasi karyawan untuk bekerja keras dalam mencapai sasaran organisasi.

Merencanakan : adalah menentukan sasaran organisasi dan saran untuk mencapainya.

 







>>>   Pendapat para ahli lain mengenai manajemen:
    Follett dalam Stoner (1996), manajemen sebagai “Seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain”.
Stoner (1995), manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

B. MANAJEMEN DAN MANAJER

v  Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada pengelolaan fungsi-fungsinya secara efektif. Mengelola organisasi membutuhkan banyak ketrampilan, kemampuan dan sikap yang akan membuat organisasi tersebut tidak hanya bergerak melainkan juga berkembang, inovatif, kreatif, menguntungkan, kompetitif, dan berorientasi global.
v  Kunci sukses pengembangan dan prestasi manajemen adalah para manajer. Oleh karena itu mereka harus mampu menguasai keilmuan, kepekaan, dan pengalaman menganalisis lingkungan persaingan serta menjalankan fungsi-fungsi manajemen.
v  Suatu organisasi akan berhasil apabila dikelola melalui proses yang sistematis dan mampu mengendalikan individu yang terlibat didalamnya sehingga mereka dapat bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan.
v  Alasan mengapa perlu menggunakan teori dan teknik manajemen yaitu untuk meningkatkan efisiensi, mengkristalkan sifat manajemen, serta mencapai tujuan sosial.
....peran manajemen dan manajer dibutuhkan untuk menjaga dinamika perusahaan/organisasi agar tetap stabil dan berkembang....
 



Manajer:
§  Organisasi membutuhkan manajer
§  Mengawasi dan mengarahkan pekerjaan anggota dalam organisasi
§  Mengkoordinir serta mengorganisir pekerjaan anggota dalam organisasi
§  Bertanggung jawab langsung atas sekelompok orang di sebuah divisi organisasi/perusahaan

 Peran manajer menurut Mintzberg dalam Robbins dan Coulter (1999) adalah peran antar pribadi, peran informasi, dan peran memutuskan, dengan penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
  • Peran antar pribadi         : Peran-peran yang melibatkan kegiatan-kegiatan simbolis
                                                                          (figure head), pemimpin, dan penghubung.
  • Peran informasi                   : Peran yang meliputi kecepatan-kecepatan memantau,
                                                                           menyebarkan, dan juru bicara.
  • Peran memutuskan         : Peran yang meliputi kewirausahawan, penanganan
                   gangguan, pengalokasi sumber daya.

Jenis-Jenis Manajer
Jenis-jenis atau tingkatan manajer dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan menurut (Handoko, 1999) adalah :
·         Manajer lini pertama      : Manajer tingkat paling rendah.  Para manajer ini sering
                                                                  disebut penyelia, manajer kantor, manajer departemen.
  • Manajer menengah                        : Mencakup semua tingkat manajemen antara tingkat
                  penyelia dan tingkat puncak.  Misalnya kepala bagian,                                                    kepala biro, manajer pabrik, manajer devisi, general manajer.
  • Manajer puncak               : Manajer yang bertanggung jawab atas pengambilan
Keputusan organisasi.  Misalnya presiden direktur, CEO, COO, presiden komisaris.
                                    Bagan Tingkatan-tingkatan Manajemen Dalam Suatu Organisasi
          Manajemen Puncak
CEO, COO, Wakil Presiden, Pimpinan Perusahaan
 



 




Manajemen Menengah
General Manager, Manajer Pabrik, Manajer Wilayah, Divisi Manajer
Manajemen Lini Pertama                                             Pemimpin Kelompok
Manajer Kantor                                                                         Pemimpin Kelompok
Penyelia Jaga                                                                             Penghubung Kelompok
Manajer Departemen                                                              Fasilitas regu
 









Sumber :Williams, Chuck, 2001. Manajemen. Edisi pertama. Jakarta:Salemba Empat.

C. MANAJEMEN GLOBAL

Perubahan adalah suatu yang tak dapat terpelakkan.....Yang tidak berubah, hanya “Perubahan” itu sendiri J ...organisasi  yang semula berfokus pada layanan lokal, mau tidak mau, jika ingin terus eksis dan berkembang, harus mampu berkompetisi di dunia internasional. Berpola pikir bisnis dan berperilaku sesuai permintaan pasar global. Dan tentu saja,  ada syarat untuk mencapai tujuan tersebut, yakni pengembangan Manajemen Global.
Manajemen Global:
v  Manajemen baru era globalisasi  dalam suatu perusahaan harus memiliki staf dan karyawan yang mampu melayani pasar global sekaligus pasar lokal yang ingin dilayani dengan cara yang sama.
v  Manajer yang semula berperan “memerintah dan mengawasi” saat ini harus berperan menjadi “pelatih” agar setiap karyawan mampu diberdayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar.
v  Manajer harus memiliki sejumlah ide, gagasan, strategi, dan metode untuk membantu orang lain menyesuaikan diri dalam kondisi seperti ini.
                 Bagaimana Seorang Manajer dapat menjadi    Manajer Global?”
v  Seorang manajer dituntut mempunyai karakteristik fleksibel, yaitu memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan mampu memanfaatkan sumberdaya yang efisien.
v  Para manajer harus mampu beradaptasi terhadap perkembangan informasi. Selain itu juga harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menjadikannya sebagai solusi daya saing bagi bisnisnya.

§  _____________________________________________________________

                                                                                     Kegiatan Belajar 2

SEJARAH MANAJEMEN

                Sesungguhnya konsep maupun praktik-praktik manajemen telah dilakukan dalam dalam berbagai kegiatan –kegiatan di masa lampau, sejarah mencatat bahwa penerapan konsep manajemen dalam berbagai aktifitas politik, kenegaraan, sosial dan budaya telah dilakukan sejak zaman nenek moyang. Sebagaimana yang kita maklumi sesungguhnya sejarah selalu berulang.
Konsep dan praktik manajemen yang dilakukan pada organisasi, perusahaan atau entitas saat ini didasari oleh konsep maupun praktik manajemen di masa lampau. Seiring berjalannya waktu, pendekatan teori-teori manajemen masa kini terus mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu mengikuti tuntutan dinamika kebutuhan.
“ Mengapa kita perlu mempelajari Sejarah Manajemen?”
.......Mempelajari sejarah manajemen sangat bermanfaat untuk mendapatkan deskripsi tentang bagaimana manajemen itu berlangsung pada masa silam, bagaimana manajemen berkembang dengan berbagai prinsip yang diajukan para ahli manajemen,
dan pada akhirnya kita mampu mendeskripsikan, menganalisis, merumuskan, mengaplikasikan konsep serta teori dalam praktik manajemen pada berbagai aspek kehidupan,
sehingga dalam implentasinya
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam memprediksi tindakan yang berkaitan dengan penggunaaan keterampilan manajerial.....
                                                                                    
Praktek manajemen sudah berlangsung sejak dahulu, namun yang membedakan antara dahulu dan sekarang adalah cara mempraktekkannya. Persamaannya adalah:
  1. Penetapan suatu sasaran utama dan beberapa sasaran sub-sekunder.
  2. Penentuan berbagai prosedur untuk melaksanakannya.
  3. Pengorganisasian SDM dan bahan baku yang dibutuhkan.
  4. Pengarahan secara sistematis dan berstruktur kepada pekerja dari seluruh tingkat dan kegiatan.
  5. Pengkoordinasian waktu dan tempat.
  6. Pengendalian untuk menjamin agar semua unsur diselesaikan tepat sesuai perencanaan.

Sejarah Perkembangan Teori Manajemen

Inisiasi 1 Pend. Agama Islam

Inisiasi 1: Tuhan dan Ketuhanan Yang Maha Esa Kebutuhan akan makhluk akan sang khalik tidak bisa dihindarkan. Makhluk sebagai ciptaan, bagaimanapun sangat bergantung kepada sang pencipta (khalik). Ketergantungan ini menurut Murthada Muthahari, karena memang potensi tersebut sudah ada dalam setiap diri makhluk.Pada benda-benda mati Potensi ini disebut watak (al-thabi'ah)yang menunjukan ciri khas atau karakteristik makhluk itu masing-masing. Pada hewan disebut naluri (al-gharizah)sedangkan pada manusia disebut fitrah. Hubungan manusia dengan agama tampaknya merupakan hubungan yang bersifat kodrati.Agama sendiri menyatu dalam fitrah penciptaan manusia, hal ini terwujud dalam bentuk seperti ketundukan, kerinduan ibadah, serta sifat-sifat luhur lainnya. Maka ketika manusia tidak beriman kepada Allah SWT atau melakukan perbuatan dosa dan pembangkangan kepada Tuhan; ia berarti telah menyimpang dari ketentuan kodrati tadi.Kebutuhan manusia akan Tuhan adalah suatu keniscayaan Tuhan adalah Maha, ini direfleksikan dengan bentuk keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan adalah Maha Esa dalam dzat-Nya, disebut tauhid al-dzat. Artinya Tuhan adalah satu-satunya dzat yang tak terbilang dan tidak tersusun dari elemen-elemen. Tuhan adalah mukhalafatun li al-hawadits (berbeda dengan makhluk-Nya) Tuhan tidak tunduk pada ruang dan waktu (space and time. Oleh karena itu Tuhan tidak bisa dipersonifikasikan dalam bentuk apapun yang bersifat materi (dibatasi ruang dan waktu)Tuhan tiada anthropomorphisme (keserupaan) dengan yang selain diri-nya (QS.42:11) Ada tiga aspek iman yaitu pengetahuan, kemauan dan kemampuan. Orang yang beriman kepada Allah adalah yang memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk hidup dengan ajaran Al-quran seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Oleh karena itu, prasyarat untuk mencapai iman adalah memahami kandungan Al-quran. sebagai salahsatu strategi untuk menumbuhkembangkan keimanan kepada Allah . Konsep tentang Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut pemikiran manusia, berbeda dengan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa menurut ajaran Islam. Konsep Ketuhanan menurut pemikiran manusia baik deisme, panteisme, maupun eklektisme, tidak memberikan tempat bagi ajaran Allah dalam kehidupan, dalam arti ajaran Allah tidak fungsional. Paham panteisme meyakini Tuhan berperan, namun yang berperan adalah Zat-Nya, bukan ajaran-Nya. Sedangkan konsep ketuhanan dalam Islam justru intinya adalah konsep ketuhanan secara fungsional. Maksudnya, fokus dari konsep ketuhanan dalam Islam adalah bagaimana memerankan ajaran Allah dalam memanfaatkan ciptaan-Nya. Segala yang ada di alam semesta ini diciptakan oleh Yang Maha Pencipta (Khalik). Manusia yang diberi akal, ketika memperhatikan gejala dan fenomena alam akan mengambil kesimpulan bahwa alam yang menakjubkan ini tentulah diciptakan oleh Yang Maha Agung. Akal yang logis juga memahami bahwa yang dicipta tidak sama dengan Pencipta. Makhluk, kecuali ada yang nyata dapat diketahui dengan pancaindra, ada pula yang immateri dan tidak dapat dijangkau oleh indera manusia. Keyakinan akan adanya makhluk ghaib itu, akan dapat menyampaikan kepada keimanan, juga terhadap Yang Maha Ghaib, yaitu Khalik Pencipta alam semesta ini

Inisiasi 1 Bahasa Indonesia

INISIASI 1 BHS INDONESIA
Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam IPTEK dan IPTAK
A.      Bahasa Indonesia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk kepentingan nasional kita. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Dalam buku ilmu pengetahuan terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan bahasalah, kita dapat menguasai ilmu tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan di negara-negara maju seperti Negara-negara di Eropa dan Amerika. Perkembangan bahasa Inggris seimbang dengan ilmu pengetahuannya. Hal tersebut karena buku-buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbahasa Inggris. Keadaan tersebut tidak sebaik pada bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia selalu ketinggalan, perkembangannya tak selaju perkembangan budaya bangsanya. Oleh sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Upaya apa yang harus kita lakukan untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama kita harus membiasakan sikap ilmiah dengan cara melengkapi buku-buku ilmiah sebagai salah satu syarat. Menurut Halim (dalam Bakry, 1981:179) kesalahan tersebut bukan karena ketidakmampuan bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, tetapi karena kekurangan bahasa Indonesia dalam hal peristilahan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Sekarang ini Pusat Bahasa masih memberlakukan upaya untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Usaha lain yang harus dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara harus menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmiah.
B.      Bahasa Indonesia dalam Kegiatan Keagamaan
Bahasa Indonesia banyak dipergunakan dalam aktivitas keagamaan sebagai alat/sarana komunikasi untuk menginformasikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Hal tersebut sudah terjadi sejak negara maritim Sriwijaya yang beribu kota di Sumatra pernah menjadi pusat pengajian dan penyiaran agama Budha.
Begitu pula dengan agama Islam ketika masuk ke wilayah Asia Tenggara. Bahasa Melayu ikut memegang peranan penting untuk penyebarannya agama ke daerah-daerah yang jauh. Demikian pula dengan bangsa Portugis, bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia, dalam usaha perdagangan dan misinya menyebarkan agama di Kepulauan Maluku, juga menggunakan bahasa Melayu bukan bahasa Portugis dan bukan pula bahasa setempat sebagai bahasa pengantar.
Bahasa Indonesia dapat disebutkan kegiatan keagamaan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi juga sudah ada sejak lama sekali. Adanya mantra-mantra yang sampai sekarang menunjukkan bukti kegiatan itu. Para ahli berpendapat bahwa mantra-mantra itu sudah ada sejak sebelum agama Islam datang ke Indonesia, bahkan sebelum agama Hindu dan Budha. Mantra-mantra itu diajarkan oleh guru kepada murid, oleh generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Semua itu masih serba lisan sebab pada saat itu tulisan belum dikenal. Ini membuktikan bahwa saat itu bahasa Indonesia dipakai sebagai sarana komunikasi keagamaan.
Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam IPTEK dan IPTAK
A.      Bahasa Indonesia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk kepentingan nasional kita. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Dalam buku ilmu pengetahuan terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan bahasalah, kita dapat menguasai ilmu tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan di negara-negara maju seperti Negara-negara di Eropa dan Amerika. Perkembangan bahasa Inggris seimbang dengan ilmu pengetahuannya. Hal tersebut karena buku-buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbahasa Inggris. Keadaan tersebut tidak sebaik pada bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia selalu ketinggalan, perkembangannya tak selaju perkembangan budaya bangsanya. Oleh sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Upaya apa yang harus kita lakukan untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama kita harus membiasakan sikap ilmiah dengan cara melengkapi buku-buku ilmiah sebagai salah satu syarat. Menurut Halim (dalam Bakry, 1981:179) kesalahan tersebut bukan karena ketidakmampuan bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, tetapi karena kekurangan bahasa Indonesia dalam hal peristilahan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Sekarang ini Pusat Bahasa masih memberlakukan upaya untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Usaha lain yang harus dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara harus menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmiah.
B.      Bahasa Indonesia dalam Kegiatan Keagamaan
Bahasa Indonesia banyak dipergunakan dalam aktivitas keagamaan sebagai alat/sarana komunikasi untuk menginformasikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Hal tersebut sudah terjadi sejak negara maritim Sriwijaya yang beribu kota di Sumatra pernah menjadi pusat pengajian dan penyiaran agama Budha.
Begitu pula dengan agama Islam ketika masuk ke wilayah Asia Tenggara. Bahasa Melayu ikut memegang peranan penting untuk penyebarannya agama ke daerah-daerah yang jauh. Demikian pula dengan bangsa Portugis, bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia, dalam usaha perdagangan dan misinya menyebarkan agama di Kepulauan Maluku, juga menggunakan bahasa Melayu bukan bahasa Portugis dan bukan pula bahasa setempat sebagai bahasa pengantar.
Bahasa Indonesia dapat disebutkan kegiatan keagamaan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi juga sudah ada sejak lama sekali. Adanya mantra-mantra yang sampai sekarang menunjukkan bukti kegiatan itu. Para ahli berpendapat bahwa mantra-mantra itu sudah ada sejak sebelum agama Islam datang ke Indonesia, bahkan sebelum agama Hindu dan Budha. Mantra-mantra itu diajarkan oleh guru kepada murid, oleh generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Semua itu masih serba lisan sebab pada saat itu tulisan belum dikenal. Ini membuktikan bahwa saat itu bahasa Indonesia dipakai sebagai sarana komunikasi keagamaan.
Nah, Saudara mahasiswa, Anda tentu pernah mendengar istilah ragam bahasa 'prokem' juga, bukan? Kalau orang sekarang menyebut istilah itu dengan sebuat 'alay'. Jika Anda tahu maksud saya, silakan tunjukkan contoh kosa kata 'alay' tersebut beserta artinya. Untuk Anda yang di kelas 1, Anda dapat menunjukkan contoh itu mulai dari kosa kata 'alay' yang diawali huruf A sampai dengan E. Kelas 4 dari huruf F sampai dengan J. Kelas 7 dari huruf K sampai dengan P. Kelas 10 dari huruf Q sampai dengan U, dan kelas 14 dari huruf V sampai dengan Z. Tiap huruf yang mengawali kosa kata itu, Anda harus menyebutkan contohnya minimal 2 buah.